Jumat, 18 September 2015

Upaya Perum Perhutani Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu

Upaya Perum Perhutani Kembangkan Sistem Pertanian Terpadu

MediaTani – Perum Perhutani bakal menjalin kerja sama dengan Universitas Gadjah Mada dan Pemprov Jateng untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System).

“Terkait Food Estate kita mau tidak mau ikut. Karena itu sekarang Perhutani sedang bekerja sama dengan UGM dan Pemprov Jawa Tengah untuk mengembangkan sistem pertanian terpadu. Saat ini baru sampai pilot project dengan lahan 146 hektar di Jawa Tengah, nantinya akan ada lahan  seluas 5.000 hektar di Jawa Tengah (untuk food estate),” jelas Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar, saat ditemui wartawan Kompas Selasa (3/3/2015).
Lanjut Mustoha mengatakan, pengembangan sistem pertanian terpadu akan menggunakan beberapa konsep, di antaranya adalah zona kawasan hutan adaptif. Yang menurutnya, lahan perhutani akan diberi jarak untuk memberi ruang bagi masyarakat setempat untuk menaman tanaman holtikultura.
“Menggunakan konsep zona kawasan hutan adaptif, di mana jarak tanam yang tidak konvensional bisa 6×2 meter, bisa 10×2. Dengan memperlebar jarak tanam, masyarakat bisa manfaatkan ruang untuk menanam padi atau jagung, sehingga bisa menaikkan produktivitas,” jelas Mustoha.
Selain itu, Perum Perhutani juga meneken nota kesepahaman dengan Kementerian Pertanian untuk subsidi pupuk dan benih unggul dan mengembangkan pengolahan secara mekanis melalui hand tractor.
Mustoha mengatakan Perum Perhutani siap menjadi off taker (pembeli langsung) dari petani untuk menghindari pembelian dari pengijon-pengijon. Untuk rencana ini, Perum Perhutani berencana mempunyai anggaran sebesar Rp 200 miliar.
“Perhutani akan bertindak sebagai off taker untuk food estate. Supaya menghindari pengijon-pengijon yang membeli dengan harga murah dari petani. Kita juga akan membangun gudang jika diperlukan,” kata Mustoha.
“Perhutani juga mendukung ketahanan daging, baru dikembangkan dan sudah direspon positif. Karena ternyata pengusaha daging kesulitan mencari areal untuk peternakan, dimana Perhutani punya,” jelas Mustoha.

Dimas Uga Perceka nim: 12/331692/pn/12777
sumber: mediatani.2015.<<perumperhutani>>.Diakses pada tanggal 18 september pukul 19.08

1 komentar:

  1. Nama : Resti Fauziah Azhari (12718)

    a. Nilai penyuluhan :
    -Sumber teknologi : sistem pertanian terpadu (Integrated Farming System) terkait dengan Food Estate.
    -Sasaran : diberikan kepada masyarakat yang memiliki areal lahan pertanian.
    -Manfaat : untuk menaikkan produktivitas padi atau jagung.
    - Nilai Pendidikan : untuk memberi konsep pemikiran kepada pengusaha agar tidak membeli dengan harga murah dari petani.

    b. Nilai berita :
    -Timelines: artikel yang ditulis bersifat masih baru karena diterbitkan pada tanggal 06 Maret 2015.
    -Proximity: artikel yang ditulis secara fisik tidak dekat dengan petani karena masih berupa program yang dilaukan oleh pemerintah.
    -Importance : artikel yang ditulis sangat mengandung informasi yang dibutuhkan oleh petani saat ini.
    -Development: artikel yang ditulis memacu pemerintah untuk bertindak sebagai off taker untuk food estate.
    -Prominence: artikel yang ditulis merupakan opini yang dilakukan oleh pemerintah khususnya dari Perhutani yang bekerja sama dengan UGM, sehingga minat petani untuk membaca artikel ini sangat tinggi.

    BalasHapus