Kemajuan zaman selalu di iringi
dengan kemajuan teknologi. Sesuai kodratnya, manusia akan selalu berpikir ke
depan untuk berupaya menjadikan semua urusan agar lebih mudah dan cepat tanpa
mengurangi sisi keindahan, sebagai bentuk manifest sisi emosional penikmatnya.
Hal ini berlaku di hampir semua aspek kehidupan kita. Di sadari atau tidak,
semua upaya tersebut acapkali melahirkan efek negatif yang lambat-laun dapat
merugikan bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri. Produk makanan adalah
salah-satu contohnya. Telah sering kita jumpai beraneka-jenis makanan/minuman,
yang mana dalam proses pembuatannya telah memanfaatkan bahan kimia. Pemakaian
bahan-bahan ini terbukti efektif dalam memodifikasi warna dan bentuk yang akan memperindah
makanan bersangkutan, maupun bahan kimia untuk pengawet dan pemantap rasa.
Saat proses pembuatannya, tak jarang
makanan/minuman ini memanfaatkan teknologi tinggi, karena selain cepat jumlah
produksi yang dihasilkan juga akan lebih banyak (massal) bila dibandingkan
secara manual. Dalam hitungan hari atau bulan produk-produk berbahan kimia
tersebut mungkin efeknya tidak akan terasa bagi tubuh kita, namun tahukah Anda
bahwa makanan seperti ini dalam jangka panjang bisa berdampak negatif?
Mengkonsumsinya secara terus-menerus terbukti tidak baik untuk kesehatan. Meski
demikian fakta ini bersifat kompleks yang artinya berkaitan erat dengan pola
hidup yang kita jalani sehari-hari. Setidaknya telah banyak penelitian yang
menunjukkan hal ini. Berdasar fenomena tersebut maka dilakukan pengembangan dan
inovasi untuk mencari solusinya, diantaranya adalah penerapan teknologi terbaru pertanian organik.
Dalam kadar tertentu praktik-praktik
penggunaan bahan kimia tersebut diperbolehkan. Sekali lagi bila sesuai dengan
kaidah yang ditetapkan oleh pemerintah melalui dinas kesehatan, baik jenis
maupun takaran bahan kimia untuk makanan telah ada aturan yang wajib dipatuhi.
Kini, kita dapat temukan beraneka-ragam makanan serta minuman yang beredar di
supermarket, mall maupun toko-toko kecil di pinggir jalan. Hampir semua dari
produk makanan tersebut mengandung bahan kimia yang biasanya tertera di dalam
kemasan baik jenis (nama) serta jumlah takarannya. Dalam ilmu kesehatan
disebutkan, sejatinya di dalam tubuh kita telah terdapat antibodi yang akan
mampu menangkis semua racun serta bakteri merugikan. Namun perlu diketahui
bahwa hal ini bersifat kompleks, yang mana sangat dipengaruhi pola hidup yang
kita anut. Anda tak dapat serta-merta mengartikannya karena terdapat aspek
penting lainnya yang harus juga diperhatikan. Jumlah kebutuhan gizi, aktifitas
kerja, pola tidur, manajemen stres, dll. Semua akan berpengaruh terhadap sistem
imun yang bekerja di dalam tubuh kita. Lepas dari itu semua, kini ada
alternatif lain yang bisa Anda coba tekait urusan makanan yang kita konsumsi
yakni produk makanan organik.
Makanan organik adalah makanan yang
dalam proses penyediaannya tidak melibatkan pestisida atau bahan kimia sejenis
maupun rekayasa genetika, berlaku untuk makanan nabati maupun hewani. Untuk
makanan yang berasal dari tumbuhan baik sayur maupun buah (nabati), seluruh
proses pembuatannya dari persiapan lahan, penanaman maupun perawatan
menggunakan teknologi yang alami. Begitu pula untuk makanan hewani, teknologi
yang digunakan selalu mengacu pada metode organik seperti ternak sapi/ayam yang
dalam pemeliharaannya tidak menggunakan hormon pengatur tumbuh (pemacu).
Produk berupa makanan organik
diklaim jauh lebih baik bila dibandingkan makanan biasa (konvensional),
dikarenakan memang praktis tidak mengandung bahan kimia ataupun zat-zat
berbahaya didalamnya. Namun sayang, untuk mendapatkan produk makanan organik
seperti ini kita harus merogoh kocek yang tidak sedikit karena di negara kita
harganya sangat mahal, terutama untuk pendapatan rata-rata mayoritas rakyat di
negeri ini. Baik sumber daya manusia yang ahli, pemeliharaan maupun penggunaan
teknologi pertanian serta peternakan organik, disebut-sebut sebagai biang utama
atas mahalnya produk makanan organik dipasaran.
Contoh
Produk Organik
Daging
Organik
Baik daging
ayam, sapi maupun kambing yang berlabel organik mempunyai rasa yang lebih
nikmat dari daging non-organik (biasa). Diet serta pemeliharaan hewan-hewan ini
memerlukan biaya mahal yang akhirnya berimbas pada harga jual daging organik
tersebut.
Sayuran
Organik
Bayam,
kentang, kubis, sawi dan lainnya merupakan sederet sayuran yang dalam
perawatannya kerap bersinggungan dengan pestisida. Kini, dengan metode organik
kita tak perlu khawatir untuk menjadikannya menu makan kita sehari-hari.
Telur
Organik
Telur
organik diambil dari ayam organik pula. Untuk telur dari ayam konvensional
biasanya telah diberi hormon pengatur tumbuh yang tentu akan berdampak negatif
bila kita terus mengkonsumsinya.
Susu Organik
Diet alami
yang diterapkan pada sapi organik dapat meningkatkan kualitas susunya. Dengan
cara ini sapi organik akan menghasilkan kandungan Omega 3 yang mengalami
peningkatan menyentuh angka 68% dibandingkan susu sapi biasa.
Buah Organik
Buah non-organik dalam pemeliharaannya biasa diberi larutan pestisida 16 hingga 30 kali semprot. Bayangkan kandungan kimia yang akan mengendap di dalam tubuh Anda. Dengan mengkonsumsi buah organik berarti kita telah memberi asupan gizi yang aman untuk tubuh kita. Apel, buah persik serta stroberi adalah contoh produk organik yang telah populer.
Itulah tadi beberapa contoh produk makanan organik yang dapat menjadi alternatif untuk memelihara kesehatan kita. Sejatinya masih terdapat contoh lain namun di sini hanya kami sebutkan nama-nama makanan dari yang paling sering kita jumpai. Pertanian organik dalam penerapannya akan sangat memprhatikan keseimbangan lingkungan, sehingga seluruh infrastruktur/perangkat yang terlibat termasuk didalamnya adalah penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi ciri utamanya. Teknologi ini akan mengacu pada interaksi tanaman, manusia, hewan, tanah, mikroorganisme, ekosistem serta lingkungan.
Buah non-organik dalam pemeliharaannya biasa diberi larutan pestisida 16 hingga 30 kali semprot. Bayangkan kandungan kimia yang akan mengendap di dalam tubuh Anda. Dengan mengkonsumsi buah organik berarti kita telah memberi asupan gizi yang aman untuk tubuh kita. Apel, buah persik serta stroberi adalah contoh produk organik yang telah populer.
Itulah tadi beberapa contoh produk makanan organik yang dapat menjadi alternatif untuk memelihara kesehatan kita. Sejatinya masih terdapat contoh lain namun di sini hanya kami sebutkan nama-nama makanan dari yang paling sering kita jumpai. Pertanian organik dalam penerapannya akan sangat memprhatikan keseimbangan lingkungan, sehingga seluruh infrastruktur/perangkat yang terlibat termasuk didalamnya adalah penerapan teknologi ramah lingkungan menjadi ciri utamanya. Teknologi ini akan mengacu pada interaksi tanaman, manusia, hewan, tanah, mikroorganisme, ekosistem serta lingkungan.
- See more
at:
http://iteknologi-informasi.blogspot.co.id/2013/08/artikel-terbaru-teknologi-pertanian.html#sthash.gR7WLzyF.dpuf
PENULIS : sUGENG
Nama : Rahma Firdiana Nurnahar
Nim : 13809
Nama : Rahma Firdiana Nurnahar
Nim : 13809
Alika Andjani Widada (14/364055/PN/13557) Kelompok 4
BalasHapusNilai Penyuluhan
BalasHapus1. Sumber Teknologi/ide :Teknologi Terbaru Pertanian Organik
2. Sasaran : Konsumen Pengkonsumsi Produk Pertanian
3. Manfaat : Memahami jenis-jenis makanan organik, meningkatkan jumlah kebutuhan gizi, aktifitas kerja, meningkatkan kualitas kesehatan, dqpat menghindari diri dari makanan yang mengandung zat kimia berbahaya
5. Nilai pendidikan : Mendapatkan pemahaman mengenai jenis makanan organik, mendapatkan pembelajaran mengenai ciri-ciri makanan organik dan non-organik
Nilai Berita
BalasHapus1. Timeline
Bukan merupakan berita yang aktual dan baru, karena dalam berita tersebut mengandung informasi dan pengetahuan umum yang sudah lama ada, bukan merupakan berita mengenai peristiwa dan kejadian terbaru.
2. Proximity
Artikel diatas merupakan artikel yang dekat dengan masyarakat umum, hal ini dikarenakan tingginya tingkat kebutuhan akan pengetahuan mengenai kesehatan dan pola hidup sehat
3.Importance
Informasi diatas dapat dikatagorikan sebagai informasi yang penting, hal ini dikarenakan didalam artikel di paparkan mengenai pengetahuan untuk konsumen produk pertanian dan petani produksinya
4. Conflik
Konflik yang diperlihatkan dalam artikel ini adalah mengenai konflik antara kebutuhan pangan yang tinggi, namun pemenuhan kebutuhan pangan serta cara produksi pertaniannya masih bersifat anorganik. Produk pertanian anorganik dapat mengganggu kesehatan.